Wonogiri – Paguyuban Keluarga Wuryantoro Wonogiri (PAKAWURI) di Jabodetabek melakukan kunjungan ke Kabupaten Wonogiri, giat tersebut dimulai pada Kamis, 11 Agustus 2022 pukul 21.00 WIB, rombongan bertolak menuju Kota Sukses dari halaman Solid Logistic Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Tiba di Kabupaten Wonogiri pada Jumat, 12 Agustus 2022 pagi, rombongan menuju Kecamatan Wuryantoro sebelum bertemu dengan Bupati Wonogiri Joko Sutopo dan Wakil Bupati Setyo Sukarno di Ruang Girimanik Komplek Setda Kabupaten Wonogiri pada siang harinya.
Bersama jajaran Forkompinca Wuryantoro di Pendopo Kecamatan.
Bersama Bupati Joko Sutopo dan Wakil Bupati Setyo Sukarno.
Berfoto bersama Bupati Wonogiri Joko Sutopo dan Wakil Bupati Setyo Sukarno di Pendopo Rumah Dinas.
Keesokan harinya, pada Sabtu, 13 Agustus 2022 pagi rombongan menuju obyek wisata Parnaraya Group di Kecamatan Sidoharjo milik tokoh masyarakat bertangan dingin Suparno Parnaraya.
Berfoto bersama di Ototrondolo.
Museum Ototrondolo menjadi tujuan pertama, selanjutnya rombongan menuju Istana Parnaraya, sebuah bangunan mirip Istana Negara yang diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2017 dan didedikasikan untuk para lansia. Rombongan juga berkesempatan melaksanakan ibadah Sholat Dhuhur di Masjid Ar Rasyid Parnaraya di Dusun Kajang, Desa Kebonagung.
Di dalam Istana Parnaraya.
BBerfoto bersama Suparno Parnaraya di Istana Parnaraya.
Bersama di ruang tamu komplek Istana Parnaraya.
Di depan pesawat jet pribadi lansia air.
Suasana dalam Sewurai
Museum Sewurai menjadi tujuan berikutnya, setelah mendapatkan petuah tentang kehidupan di tempat yang pernah dikunjungi owner PO Haryanto Ryan Mahendra tersebut, rombongan melakukan santap siang di Kitagawa Pesona Bali. Suasana alam pedesaan yang asri ditambah ornamen khas Pulau Bali serta aneka sajian kuliner yang menggoda seakan memanjakan rombongan PAKAWURI.
Girimanik Mountain Camp (GMC) yang terletak di Dusun Ngrapah, Desa Setren, Kecamatan Slogohimo menjadi tujuan selanjutnya. Di tempat yang diresmikan pada akhir tahun 2021 tersebut rombongan menginap. Mereka seolah mendapatkan pengalaman baru menginap di kawasan dingin di lereng selatan Gunung Lawu.
Bersantai di rumah makan di kawasan GMC.
Pada Minggu pagi, 14 Agustus 2022. Setelah melaksanakan Sholat Subuh di Mushola GMC, pengunjung menikmati sarapan dengan menu pedesaan khas Girimanik, pagi itu rombongan mendapatkan dua tamu istimewa yakni Dirut PT BPR BKK Wonogiri Sarti dan pegiat ekonomi kreatif bidang kerajinan tangan Ninik Suryani.
Pembina Pakawuri Sagito mengatakan pihaknya selaku pembina di jajaran kepengurusan PAKAWURI.
Sagito
“Saya selaku pembina, pembina ada tiga orang, saya ketua, Pak Sumino anggota, Pak Iwan Santoso anggota, kemudian ada jajaran penasehat yakni Pak Sukamto dan Pak Sriyanto,” katanya.
Sagito menuturkan PAKAWURI saat ini mempunyai pengurus inti yakni Ketua Umum Sudarno, Wakil Ketua Umum Sularmo Adi Raharjo, Sekretaris Mulyono, Wakil Sekretaris Suharwanto dan Bendahara Saimin.
Deklarasi berdirinya PAKAWURI dilakukan di rumah Sagito pada tahun 2016, saat itu dihadiri sekitar 20 orang.
“Deklarasi pembentukan PAKAWURI dulu namanya bukan PAKAWURI, Intinya kita warga Wuryantoro di perantauan Jabodetabek membangun suatu komunitas sebagai ajang silaturahmi agar guyub rukun,” ulasnya.
Sukamto ditunjuk sebagai Ketua Umum waktu itu, setelah kepengurusan selesai dibuat, organisasi tersebut melakukan sosialisasi di Kecamatan Wuryantoro dengan menghadirkan jajaran Forkompinca dan kepala desa/lurah.
Kemudian mereka merangkul anggota dari Jabodetabek dan daerah lain seperti Riau dan Kalimantan.
Setelah pandemi Covid 19, pada Maret 2022, organisasi tersebut melakukan musyawarah anggota serta reorganisasi dengan merekrut tokoh-tokoh muda seperti Sudarno dan Sularmo Adi Raharjo, Sagito yakin PAKAWURI akan semakin maju dan berkembang.
Sagito juga memberikan apresiasi pada sosok Tekad Sukatno, Ketua Bidang Pendidikan dan Pengembangan Organisasi PAKAWURI.
“Ada satu orang yang menurut saya luar biasa walaupun beliau tidak mau ditampilkan di puncak, Pak Tekad adalah motor dari PAKAWURI,” jelasnya.
Sagito juga mengucapkan terimakasih atas apresiasi dari Suparno Parnaraya
“Saya tidak mengira bisa mendapatkan penghormatan dari Pak Suparno Parnaraya mendapatkan fasilitas wisata gratis,” tegasnya.
Wakil Ketua PAKAWURI Sularmo Adi Raharjo menjelaskan saat ini keanggotaan berkisar 90 orang, namun di WA group lebih dari 150 orang. Keberadaan media sosial saat ini menurutnya sangat membantu proses sosialisasi dan publikasi.
Sularmo Adi Raharjo
“PAKAWURI adalah sarana silaturahmi komunikasi dan informasi warga Wuryantoro. saya adalah pengurus pendatang baru akan tetapi saya merasakan betapa besarnya keberadaan PAKAWURI, maka saya sebagai wakil ketua merasa bersyukur dan berterima kasih kepada para pendiri, mereka adalah yang paling berjasa pada keberadaan PAKAWURI,” katanya.
Sularmo menuturkan keberadaan PAKAWURI sebagai komunitas di perantauan sangat membantu terkait dengan membangun keakraban keguyuban dengan motto guyub rukun saklawase.
“Kalau tidak ada PAKAWURI bagaimana saya bisa mengenal para pendiri dan pengurus PAKAWURI saat ini, PAKAWURI akan memberi andil terkait dengan program Bupati Wonogiri Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri,” tukasnya
Program Bupati saat ini menurut Sularmo luar biasa dan telah dirasakan oleh masyarakat.
Terkait sinergi dengan PT BPR BKK Wonogiri, Sularmo berharap anggota PAKAWURI tergugah untuk memajukan tanah kelahiran dengan menjadi nasabah.
Sularmo menambahkan bagi warga masyarakat Wuryantoro yang belum bergabung di PAKAWURI bisa menghubungi dirinya di nomer 081 198 9393.
“Jika kita bersatu, kita ibarat sapu lidi sulit dipatahkan dan bisa bermanfaat bagi masyarakat, kalau bukan kita siapa lagi yang akan memajukan Wuryantoro, kalau bukan sekarang kapan lagi,” tandasnya.
Penasehat PAKAWURI Sukamto menuturkan PAKAWURI dibentuk dengan visi misi utama adalah sosial kemasyarakatan.
Sukamto
‘PAKAWURI menyatukan warga Kecamatan Wuryantoro yang ada di perantauan, kita bentuk dalam wadah silaturahmi. Giat sosial yang dilakukan seperti memberikan santunan anak yatim piatu dan melakukan sumbangan kepada masjid,” bebernya.
Sukamto menambahkan saat ini ada tiga kategori anggota PAKAWURI yakni anggota tetap, anggota belum tetap dan anggota kehormatan.
“Anggota tetap adalah anggota yang telah melaksanakan kewajiban iuran bulanan, anggota belum tetap belum melaksanakan iuran bulanan dan anggota kehormatan adalah warga di luar Wuryantoro yang secara sukarela mau menjadi anggota,” ulasnya.
Ketua Bidang Pendidikan dan Pengembangan Organisasi PAKAWURI Tekad Sukatno menjelaskan kunjungan pengurus PAKAWURI ke Wonogiri itu bukanlah sebuah kebetulan namun sudah kehendak Allah SWT.
Tekad Sukatno
“Bermula ketika kami melakukan halal bihalal Idul Fitri 1443 Hijriah, salah satu undangan yang hadir adalah Pak Suparno parnaraya, saya bersyukur ketika mengundang beliau berkenan hadir, di tengah acara ada Mars PAKAWURI yang dinyanyikan oleh para pengurus dan senior, selama mendengarkan Mars PAKAWURI Pak Suparno Parnaraya tersentuh hatinya dan beliau memberikan hadiah kepada para pengurus yakni fasilitas wisata gratis di Parnaraya Group,” terangnya.
Tekad menambahkan pihaknya ingin memperkenalkan PAKAWURI di level yang lebih tinggi.
“Level kecamatan sudah, masyarakat sudah mengenal, saya tidak ingin berhenti disini, saya sebagai tukang kondonya berpikir bagaimana agar PAKAWURI bisa diterima oleh Bupati Wonogiri,” bebernya.
Setelah melakukan sejumlah upaya, akhirnya Bupati Wonogiri Joko Sutopo dan Wakil Bupati Setyo Sukarno menerima kedatangan pengurus PAKAWURI di Ruang Girimanik Komplek Setda Wonogiri pada Jumat, 13 Agustus 2022 siang.
“Kami diberikan wejangan, arahan dan masukan terkait hasil pembangunan di Wonogiri oleh Bapak Bupati Wonogiri, Joko Sutopo dan Bapak Wakil Bupati Setyo Sukarno,” tegasnya.
Tekad menegaskan kunjungan tersebut bukan untuk bersenang-senang semata namun ada juga pelatihan eduwisata.
“Hari ini dalam rangka memperkenalkan kerajinan kreatifitas ibu-ibu karena di PAKAWURI ada bidang-bidang seperti bidang pemberdayaan perempuan, bidang olahraga, kreatifitas. Mbak Ninik Suryani kami hadirkan untuk memberikan pengajaran kepada ibu-ibu agar ketika kembali ke Jakarta juga bermanfaat pada masyarakat. PAKAWURI hadir bukan sebagai beban tapi sebagai solusi dimanapun berada,” urainya.
Pelatihan edukraft oleh Ninik Suryani.
PAKAWURI juga bersinergi dengan PT BPR BKK Wonogiri sebagai bentuk dukungan nyata terhadap program Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri.
“Kami mencoba menyentuh para pengurus yang hadir untuk bisa berkontribusi nyata dalam pembangunan di Wonogiri dengan menjadi nasabah PT BPR BKK Wonogiri,” tandasnya.
Dirut PT BPR BKK Wonogiri Sarti menyambut baik sinergitas antara pihaknya dengan PAKAWURI.
Sarti
“Ini adalah sesuatu yang luar biasa menurut saya karena mereka adalah orang asli Wonogiri yang sangat peduli dengan tanah kelahiran, tadinya mereka belum familiar dengan PT BPR BKK Wonogiri dengan tadi Pak Parno mendahului semua akhirnya antusias, kami sangat bersyukur dan menyambut baik, ke depan akan menambah dan meningkatkan aset PT BPR BKK Wonogiri karena mereka adalah pengusaha,” jelasnya.
Sementara tokoh masyarakat bertangan dingin asal Kecamatan Sidoharjo Suparno Parnaraya menjelaskan pihaknya menerima tamu dari PAKAWURI.
Suparno Parnaraya (kanan) bersama karya lukisan dengan bahan sampah rumah tangga.
“Kami menerima tamu, keluarga dari PAKAWURI yang ingin melihat karya kami, semoga dengan kunjungan dari 6 obyek bisa ditularkan kepada putra-putri atau bahkan beliau sendiri untuk membuat sesuatu di Kecamatan Wuryantoro,” ulasnya.
Suparno mengaku telah berkomunikasi dengan Ketua Bidang Pendidikan Pengembangan Organisasi PAKAWURI Tekad Sukatno untuk membuat sesuatu di Kecamatan Wuryantoro.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Mas Tekad untuk membuat sesuatu di Wuryantoro ini adalah bentuk dukungan Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri, bukan saya ingin kemana-mana kami ikut Program Pemkab Wonogiri, kami juga bersinergi dengan PT BPR BKK Wonogiri agar para perantau menabung di PT BPR BKK Wonogiri,” tutupnya.
Sumber Berita : https://wartabengawan.id/headline/pakawuri-kunjungi-wonogiri-tegaskan-go-nyawiji-sesarengan-mbangun-wonogiri/
No responses yet